Mengenal Linda Sarsour: Aktivis Palestina-Amerika yang Tangguh dan Berani

Theresia Abigail Tatontos
4 min readNov 19, 2023

--

Source: https://www.instagram.com/lsarsour/

Hai, Beauties! Yuk kenalan dengan Linda Sarsour, seorang wanita kelahiran tahun 1980 (43 tahun) yang merupakan warga New York, Amerika Serikat (AS) yang memiliki darah Palestina. Seorang mantan direktur eksekutif American Association Arab New York (AAANY), pemimpin Woman’s March 2017 dan 2019 dan merupakan orang yang masuk jajaran “TIME 100: The Most Influential People of 2017” oleh majalan TIME bersama Tamika Mallory, Bob Bland dan Carmen Perez atas aksinya di Woman’s March 2017.

Sebagai seorang wanita yang memiliki impact yang besar, kita perlu melihat fakta-fakta dan pencapaian-pencapaian seorang Linda Sarsour yang bisa kita jadikan sebagai panutan.

1. Terlibat dalam Advokasi Hak Muslim

Source: elle.com

Sebagai seorang muslim yang tinggal di Amerika Serikat, Sarsour telah terlibat dalam berbagai peristiwa Advokasi Hak Muslim. Salah satu yang paling ikonik dari keterlibatan Sarsour adalah saat ia menentang Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump yang pada tahun 2017 mengeluarkan perintah eksekutif (Executive Order 13769) dengan judul “Protecting the Nation from Foreign Terrorist Entry into the United States” yang merupakan sebuah perintah untuk melarang kaum muslim untuk masuk wilayah AS. Perintah yang dikenal dengan istilah “Muslim Ban” ini ditentang dan dikritik keras oleh Sarsour karena tindak yang diskriminatif terhadap kaum muslim.

Source: Youtube Channel Democracy Now!

“Saya diundang oleh anggota Kongres Yvette Clarke ke Joint Adress Trump. Tetapi saya tidak bisa datang ke lingkup tersebut dan melegitimasi seorang pria yang saya percaya bukan presiden saya” ucap Sarsour

Selain mengkritik kebijakan dari Trump, Sarsour juga melakukan aktivitas untuk membela muslim di seluruh dunia dengan kampanye Anti-Islamophobic, Anti-Diskriminasi dan kampanye-kampanye politik yang mendukung hak-hak dan nilai-nilai masyarakat muslim di AS hingga menjadi seorang direktur eksekutif Muslim American Society (MAS) di New York. Ia juga berhasil menjadikan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha diakui sebagai hari libur di sekolah umum di New York pada tahun 2015.

2. Salah satu penggerak Women’s March 2017

Source: wusa9.com

Sarsour bersama 3 tokoh wanita lainnya (Tamika Mallory, Bob Bland dan Carmen Perez) menjadi penggerak utama peristiwa Women’s March on Washington yang merupakan bentuk protes dari para wanita di AS atas pelantikan Donald Trump sebagai presiden karena retorika dan kebijakannya yang merugikan perempuan dan hak-haknya.

Sarsour tidak hanya memprotes kebijakan Trump yang mendiskriminasikan muslim tetapi juga memprotes kebijakannya yang merugikan perempuan seperti kebijakan Trump soal penggulingan Affordable Care Act (ACA), pencegahan pengguguran kelahiran di luar negeri (Global Gag Rule), pengurangan dana untuk organisasi kesehatan perempuan dan kebijakan lainnya.

3. Menulis buku tentang perjalanan hidupnya

Kedua buku dari Linda Sarsour

Untuk menjurnalisasi aksi-aksinya sebagai seorang aktivis, Sarsour menulis buku mengenai perjalanan hidupnya. Dalam bukunya yang berjudul “We Are Not Here to Be Bystanders”, Sarsour menceritakan cintanya terhadap muslim dan hak perempuan serta upaya perlawanannya demi sebuah hak kesetaraan dan keadilan.

Sarsour juga menulis buku “We’re In This Together” sebagai bentuk ringan dari bukunya sebelumnya agar mudah dibaca oleh pembaca-pembaca yang lebih muda atau disebut sebagai A Young Readers Edition of We Are Not Here to Be Bystanders.

4. Aktif membela Palestina

Mengingat isu yang sedang ramai saat ini mengenai Palestina dan Israel, Sarsour sebagai warga keturunan Palestina turut aktif membela Palestina dan membantu masyarakat Palestina dengan mengirim bala bantuan berupa kebutuhan primer dan sekunder mereka. Ia aktif mendukung gerakan “Free Palestine” dengan melakukan speech dan kampanye melalui media sosial maupun turun tangan ke lapangan.

“Kamu butuh dukungan dari kedua belah pihak untuk bangkit dan mengatakan bahwa kami yang berada di Amerika Serikat tidak terima untuk terlibat dan membiarkan setiap jenis sentimen dari anti-Muslim, anti-Palestina, dan anti-Arab,” ucap Sarsour

Dalam menjalani aksi-aksinya, keberanian dan ketangguhan Sarsour tidak perlu diragukan lagi ya. Ia pernah ditangkap dan dibenci atas aksinya, akan tetapi ia tidak pernah berhenti untuk tetap membela sesamanya, komunitasnya dan negara yang ia cintai. Salut banget deh atas perjuangan Sarsour.

Nah, dari tokoh Linda Sarsour ini tentu banyak hal-hal inspiratif yang bisa kita ambil ya. Yuk ceritakan dan share pendapat kamu tentang Linda Sarsour!

Referensi :

  • CNN US
  • Wikipedia
  • Newsweek

--

--

No responses yet